Wednesday 24 February 2010

Snack Boxku yang pertama (order dari Onny Asri)



Hari Sabtu  minggu lalu dapat pesanan via sms dari Onny Asri, teman milis dan teman kursus NCC untuk hari Selasa siang. Pesannya 3 macam snack dimasukkan kedalam dos kecil kecil untuk acara putranya.

Sebenarnya aku belum penah bikin snack box yang the 'real snack box', maksudnya harus dimasukkan dalam kotak satu satu, biasanya hanya dimasukkan dalam kotak besar...tapi selalu ada yang pertama kan? :).

Onny bilang jenisnya terserah, yang gampang aja soalnya buat anak kecil kecil dan Onny considering waktuku, karena bukan hari libur.... Ok, aku tentukan jenisnya Macaroni Schotel, Amris dan puding coklat. Onny setuju walaupun masih agak kuatir kalau proses pembuatannya ribet aku jadi kerepotan... hehehe...very nice of you, Bu.

Senin semua box sudah siap, sudah diberi alas kertas coklat, yang ngerjain suamiku.....Selasa siang setelah semua siap mulai dimasukkan kedalam box. Jam 14:00 persis semua kelar. Wuihh....leganya.... Tapiiiiiiiii........nah ini, namanya juga baru pertama kali, aku lupa bahwa whipped cream yang aku semprotkan keatas pudding coklat pasti akan leleh kalau kena panas dari Amris dan Schotel yang baru matang, harusnya aku beri puding bening saja supaya peachnya nggak geser geser. Yo wis, next time better deh...




Terimakasih banget buat Onny yang sudah memberi aku kepercayaan untuk bikin snack box ini :)

Biasanya kalau ada pesanan snack di kantor, aku suka bawa lebih dan berikan kepada Pantry Girl, Office boys dan Operatorku yang sering bantuin aku di kantor,tapi porsinya ya personal gitu, kasihan, seringnya mereka sendiri tidak makan tapi dibawa pulang diberikan kepada anak dan keluarganya. Nah waktu habis bikin pesanannya Onny ternyata masih ada lebihan adonan, tapi karena kemarin waktunya nggak ada, aku simpan dulu di dalam chiller, sudah lengkap tercampur semua, setelur-telurnya. Baru tadi malam aku panggang dan tadi pagi aku tambahkan toppingnya. Jadi, buat yang pernah tanya bagaimana cara mencicil bikin macaroni schotel yang diperlukan pagi pagi, bisa coba cara ini.


Sisa tapi kok sampai 5 loyang ya? hehehe...habis sisanya banyak, bakulnya masih kurang pinter kalkulasi bahan...

Waktu aku berikan ke mereka tadi pagi,mereka jadi pada terharu...malah kata mbak Ningyum, "Kan mbak Hanna jadi rugi kalo sering sering ngasih kita ". Halahh....nggak pernah rugi kalau kita ngasih dan menyenangkan hati orang toh? Apalagi kalau trus dikasih doa sama mbak Ning kayak tadi 'Semoga usahanya makin lancar' Ameeeennn....:) Wis, dinikmati yo, rek...

5 comments:

Anonymous said...

Mba Hanna :),

Nanya lagi doong *NanyaMuluPerasaan*... kalo manggang macaroni schotelnya ga dengan cara Au Bain Marie rasanya beda ngga yah?

Hanna said...

Nuri,

hmmm....rasanya sama menurutku. kalau bentunya memang nggak sekering kalau dipanggang biasa. yang jelas nggak mungkin gosong walaupun manggangnya lama :)

resep pastel tutup, sabar ya, kapan kapan kalau sudah ditulis dengan baik dan benar aku share. Aku biasa mbuatnya 'nggak pake aturan' sih, berdasarkan feeling aja :)

dila said...

hay mba hanna...
aku senang sekali dengan blog ini...hehehe..
mau nanya mba,,,kok macaroni schotel mba bisa rata dan bagus ya atasnya?dan ngga keliatan sama sekali macaroninya...mba pake topping apa?makasii

Hanna said...

Dila,

toppingnya aku buat dari margarine dilelehkan, beri terigu, susu, kaldu bubuk/garam, merica, pala, matikan api, beri kocokan telur.

ikka said...

Mba, aku cari2 koq gak ada resep macaroni schotelnya... pengen nyoba bikin.. hhehe..