Monday 1 March 2010

Hari Senin, waktunya tukeran oleh oleh...


Hari Senin di Pantry Kantor adalah tempat berkumpul yang sangat menyenangkan. Banyak orang berkumpul, rame cerita soal liburan, dan banyak oleh oleh yang dibawa oleh teman teman para petugas pantry, kebersihan, operator dan office boy yang baru pada pulang kampung, terutama setelah long weekend seperti minggu lalu.

Ada yang bawa brownies kukus, getuk,bubur, rengginang, buah buahan dan lain lain. Seperti potluck aja, dimakan rame rame sambil buat kopi sebelum mulai sibuk kerja. Khusus untuk aku, kali ini pak Bun, pantry lantai 2 membawakan 2 tas kresek oleh oleh dari Madura, kampung halamannya. Yang satu berisi srikaya dan satunya lagi berisi kedondong. Pak Bun tahu aku seneng banget sama kedondong dan susah dapat yang bagus di Surabaya, jadi biarpun berat dia bela belain bawa dari sana, hasil kebunnya sendiri.

Katanya sebenarnya mau bawa 1 whole besar nangka, cuma nggak sanggup bawanya naik motor. Padahal di desanya sana nangka masak dibuang buang, saking banyaknya, sampai diberikan untuk makan sapi.....hehehe...beruntung benar sapinya pak Bun...di Surabaya mahal loh, pak.... Tapi untung juga nggak dibawain nangka, soalnya sekarang perutku nggak kuat kalau makan nangka. Mulut pengen, perut nggak sanggup.



Srikayanya masak pohon, agak ancur ancur karena pak Bun pulang kampungnya naik motor :). Tapi rasaya manis sekali. Dagingnya juga tebal. Kulitnya bisa dikupas sekaligus, tidak per mata, jadi bisa dimakan dengan sendok kalau tidak mau tangan kotor.

Yang kedondong, sekilas penampilannya seperti kedondong yang belum tua. Kulitnya hijau mulus, ukurannya tidak terlalu besar. Yang aku tahu selama ini kedondong yang tua kulitnya kasar dan ada seperti lapisan coklatnya. Tapi ternyata kedondong Madura ini sudah tua, tidak asam dan dagingnya sudah berwarna kekuningan. Kedondong yang masih muda dagingnya berwarna putih.



Nggak tahan lihat kedondong, langsung tadi pagi aku bikin sambalnya, kecap manis, gula pasir dan garam...harusnya pake cabe rawit, tapi nggak punya :)

Pagi pagi 'ngerujak di kantor deh... :D



Herannya, semua buah yang dari Madura kok pasti manis ya. Jambu air, sawo, nangka, kedondong, mangga, duwet....nggak ada yang nggak enak. Sayang transportasi keluar Madura tidak murah, sehingga buah buahan tersebut tidak bisa dijual dengan harga yang pantas di luar daerahnya. Lebih banyak dibiarkan busuk dipohon.

1 comment:

Tuty @ Scentofspice said...

Han,
Rujak dondongnya bikin ngeces tenanan :)